SATUAN DASAR LISTRIK MENURUT SISTEM INTERNASIONAL
(SYSTEM INTERNATIONAL UNITS - SI)
A.
Sistem Satuan Dasar Internasional
Berdasarkan
konferensi umum mengenai berat dan ukuran ke-14 tahun 1971 dan hasil-hasil
pertemuan sebelumnya telah menetapkan tujuh besaran dasar. Ketujuh besaran ini
ditunjukkan dalam Tabel 2.1 dan merupakan dasar Sistem Satuan Internasional,
biasanya disingkat SI dari bahasa Perancis “Le Systeme International
d’Unites”.
B.
Satuan Turunan
Satuan turunan adalah satuan yang
diturunkan dari satuan pokok. Satuan dasar dapat dikombinasikan untuk
mendapatkan satuan pengukuran besaran lainnya yang disebut satuan turunan .
Sebagai tambahan ada dua dari satuan
tanpa dimensi yaitu radian (rad) dan steradian (sr), 20 satuan turunan lainnya
memiliki satuan nama yang khusus.
Dalam
beberapa hal, satuan besaran dasar dirasa kurang sesuai dengan kebutuhan, karena
terlalu besar atau terlalu kecil, misalnya Kapasitor mempunyai satuan dasar
Farad, namun satuan tersebut terlalu besar , dan yang sering dipakai adalah
dalam μF (micro Farad) atau
nF (nano Farad) bahkan pF (piko Farad) , contoh lain adalah Resistor yang
menggunakan satuan kΩ bahkan
hingga MΩ (mega Ohm) sehingga
diperlukan faktor pengali dari besaran satuan standar tersebut, dibawah ini
adalah tabel 2.3 yang memberikan informasi masalah pengali tersebut.
C. Besaran Listrik
1. Tegangan Listrik
Dalam satu bentuk
tenaga/energi secara terpisah terdapat
muatan positif dan negatif. Muatan yang terpisah itu akan
tarik-menarik. Gaya tarik menarik antara kedua muatan
atau perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik disebut tegangan listrik dan dinyatakan dalam satuan volt
( V ). Tegangan listrik itu bergantung pada tekanan elektron bebas yang diakibatkan oleh gerakan elektron tersebut. Tegangan listrik
itu terjadi apabila :
a. Antara pasangan elektron yang rapat dan kurang rapat
b. Antara tempat
yang mempunyai kerapatan elektron yang tinggi dan rendah
c. Antara tempat
yang kekurangan elektron dan yang kelebihan
elektron
Definisi
beda potensial listrik secra rumus adalah energi yang diperlukan untuk memindah
muatan listrik tiap satuan muatan dan dituliskan sebagai berikut :
V = Beda Potensial /tegangan (volt)
W =
Energi (joule)
Q = Muatan (coulomb)
Contoh
soal :
Sebuah
baterai memiliki beda potensial sebesar 1,5 volt jika baterai digunakan untuk
menyalakan lampu maka sejumlah 50 coulomb muatan listrik yang melewati lampu.
Berapakah besar energi yang dikeluarkan baterai ?
Penyelesaian
:
Diketahui : V = 1,5 volt
Q = 50 coulomb
Ditanya : W
Jawab : V = W / Q
W = V x Q = 1,5 x 50 = 75 joule = 75 J
Jadi
besar energi yang dikeluarkan baterai adalah 75 joule
2. Arus Listrik
Listrik sebagai energi dapat dibangkitkan dari energi yang lain
misalnya mekanik, kimia dan panas. Listrik dapat mengalir melalui bahan
penghantar (konduktor) yaitu bahan yang memiliki elektron bebas didalamnya
seperti logam tetapi kayu tidak
bisa karena tidak memiliki elektron
bebas (penyekat/isolator).
Penghantar yang menghubungkan
kutub-kutub sebuah sumber listrik
terletak didalam medan listrik. Karena medan listrik
inilah elektron-elektron bebas didalam penghantar bergerak dan terjadilah aliran/arus listrik. Aliran listrik yang berasal dari
elemen contohnya
aki dan batre mempunyai arah yang tetap yaitu dari kutub berpotensi tinggi
ke kutub
yang berpotensi rendah. Sedang yang berasal dari generator arahnya
ada tetap dan ada yang berubah. Aliran listrik yang arahnya
tetap disebut aliran listrik searah (DC = Direct Current) dan yang
tidak tetap sering disebut aliran listrik bolak-balik (AC = Alternating Current).
Ada dua macam jenis
arus listrik yaitu arus searah (DC) dan arus bolak-balik
(AC). Arus searah jika elektron yang bergerak
secara terus menerus dengan arah yang tetap walaupun
besarnya berubah.
Sedangkan pada arus
bolak-balik suatu masa elektron yang bergerak secara teratur bergantian arah aliran
maju atau mundur. Arah maju digambarkan pada sisi + (diatas garis 0) dan
arah mundur digambarkan pada sisi – (dibawah garis 0).
Selama elektron bergerak maju, tegangan
akan naik dan akan berada dalam posisi positif (+), dalam keadaan diam, tegangan akan
menunjukkan 0 Volt dan apabila elektron
bergerak mundur tegangan akan turun dan akan berada dalam posisi
negatif (-). Biasanya arus searah di dunia
elektronika digunakan pada radio, TV, komputer,
dll.
Arah
arus listrik berlawanan dengan arah aliran elektron. Arus
lisrik mengalir dari muatan positif ke negatif atau dari potensial tinggi ke
potensial rendah sedangkan arus elektron mengalir dari muatan negatif ke
positif atau dari potensial rendah ke potensial tinggi. Arus listrik mengalir
apabila terdapat perbedaan potensial (tegangan) dan di dalam rangkaian
tertutup. Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A) yang
diambil dari nama seorang ilmuwan Perancis yaitu Andrey Marie Ampere (1775 – 1836). Simbol
besaran arus listrik adalah I (Intencity). Misalkan bahwa dalam waktu t
detik mengalir muatan listrik sebesar Q coulomb dalam suatu penghantar maka
dirumuskan :
I = Q / t
|
Keterangan :
I = arus
listrik…..A (ampere)
Q = muatan
listrik…..C (coulomb)
t =
satuan waktu…..s = second (detik)
Satuan lain untuk kuat arus misalnya mili ampere (mA) dimana
1 mA = 10-3 A dan mikro
ampere (µA) dimana 1 µA = 10-6 A.
Contoh soal :
Pada suatu penghantar mengalir muatan
listrik sebanyak 60 coulomb selama 0,5 menit. Hitunglah besar arus listrik yang
mengalir pada penghantar tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui : Q = 60 coulomb
t = 0,5 menit = 30 detik
Ditanya : I
Jawab :
I = Q / t = 60 / 30 = 2 A
Jadi besar arus listrik yang mengalir
pada penghantar adalah 2 Ampere
Pada arus AC lebih komplek dalam menentukan beberapa harga
yang dimilikinya, misalnya harga puncak, harga RMS dll, secara rinci dijelaskan
seperti dibawah ini:
a. Frekuensi dan Panjang Gelombang
Frekuensi adalah jumlah periode dalam
satu detik. PLN memiliki frekuensi 50 Hz, artinya dalam satu detik memiliki 50
periode. Frekuensi memiliki panjang gelombang. Panjang gelombang dihitung
berdasarkan konstanta kecepatan cahaya 300.000 km/detik.
b. Harga Sesaat
c. Harga
Rata-rata
Harga rata-rata dari tegangan atau arus bolak balik diperoleh
dengan menghitung rata-rata harga sesaat, didapat dengan menghitung dari
setengah periode saja. Persamaan harga rata-rata adalah :
d. Harga
Efektif
Harga efektif dari suatu tegangan/arus
bolak balik (AC) adalah sama dengan besarnya tegangan/arus searah (DC) pada
suatu tahanan, dimana keduanya menghasilkan panas yang sama. Tegangan PLN 220 V
merupakan tegangan efektif, bukan harga tegangan sesaat dan bukan pula harga
tegangan maksimum. Harga efektif dituliskan dengan rumus sebagai berikut :
0 komentar:
Posting Komentar