STRUKTUR MATERIAL KELISTRIKAN
A. Karakteristik Atom
Atom adalah partikel terkecil dari
sebuah molekul yang sifatnya tidak dapat dibagi lagi. Atom berasal dari bahasa
Yunani ATOMOS, yang berarti tidak dapat dibagi lagi. Secara
tiga dimensi bentuk atom suatu unsur digambarkan seperti terlihat pada gambar
berikut (atom dan lintasan elektronnya)
Atom terdiri dari proton, neutron
dan elektron, dimana proton bermuatan positip terhadap elektron atau elektron
bermuatan negatip sedangkan dalam keadaan normal inti (neutron) tidak
bermuatan. Karakteristik suatu atom adalah :
1. Setiap
inti mempunyai medan gaya tarik dengan elektronnya dan dikenal sebagai muatan,
2. Inti
bermuatan positip terhadap elektron, sebaliknya elektron bermuatan negatip
terhadap intinya,
3. Kedua
muatan tersebut dapat saling tarik menarik atau tolak menolak,dan juga bisa
bermuatan netral jika jumlah muatan positip dan negatipnya seimbang.
B. Susunan
Atom
Susunan atom terdiri dari lapisan-lapisan
tertentu yg menjadi tempat beredarnya elektron. Lapisan ini disebut lintasan
atau orbit. Banyaknya elektron yg melintas ditentukan oleh berat unsur kimia.
Semakin besar berat unsurnya suatu unsur akan semakin banyak jumlah elektron
yang mengelilingi intinya. Gambar berikut (gambar lapisan atom unsur silikon
dan penyederhanaannya) memperlihatkan susunan lapisan suatu atom unsur Silikon
(Si) yg mempunyai nomor atom 14 atau mempunyai 14 buah elektron yg mengelilingi
intinya.
Jumlah elektron yang melintas pada
setiap lapisan dapat ditentukan dengan rumus pendekatan sebagai berikut :
e = 2n2
dimana
:
e
= banyak elektron yang melintas
n
= 1,2,3,4,……… (nomor lintasan, dimana angka terkecil menyatakan nomor lintasan
yang paling dekat ke intinya)
Dengan demikian banyaknya elektron
yang melintas pada setiap lintasan untuk unsur silikon seperti gambar diatas
adalah :
·
Lintasan pertama (1) = 2 . (1)2 = 2
buah elektron
·
Lintasan kedua (2) = 2 . (2)2 = 8
buah elektron
·
Lintasan ketiga (3) = 4 buah elektron (sisa)
·
Pada lintasan ketiga hanya melintas empat buah
elektron , hal ini dikarenakan merupakan sisa dari 14 – (2 + 8) = 4 buah
elektron.
Elektron-elektron yg melintas pada
lapisan terdalam (berdekatan dengan inti) akan terikat kuat oleh muatan intinya
dan sulit melepaskan diri dari susunannya. Sedangkan elektron-elektron yg ada di lapisan terluar
mudah dipengaruhi oleh sejumlah tenaga dari luar dan dapat keluar/lepas sebagai
elektron bebas. Elektron yg berada di lapisan terluar tersebut berperan
penting dalam penentuan sifat kimia dan kelistrikan unsur dan sering disebut
sebagai elektron martabat (Valensi).
Setiap elektron mempunyai kemampuan
mengikat satu elektron lain dari atom lainnya yang berada disekitarnya.
Misalnya ada beberapa atom silikon yang saling berdekatan, maka
elektron-elektron yg saling berdekatan akan menjalin ikatan yang dikenal
sebagai Ikatan Kovalen (Covalent-Bond).
C. Elektron Bebas dan Hole
Suatu efek agitasi
seperti kenaikan temperatur akan menghasilkan getaran pada inti atom sehingga
berakibat ikatan kovalen akan pecah dan diikuti oleh lepasnya elektron.
Elektron yg lepas dari ikatannya disebut Elektron Bebas dan
bermuatan negatip, sedangkan tempat yang ditinggalkan oleh elektron membentuk suatu
muatan positip, dimana tempat tadi disebut sebagai kekosongan atau dikenal
dengan nama lain Hole.
Pada temperatur kamar (27o
C), energi panas sudah mampu membebaskan elektron dari ikatan kovalen,
sehingga dengan temperatur kamar sifat silikon yg pada kondisi semula bersifat
sebagai penyekat sempurna dapat berubah menjadi penghantar arus listrik. Karena
daya hantar jenis semikonduktor murni sangat rendah, maka untuk memperbesar
daya hantar tersebut dilakukan proses pencampuran dengan unsur lain untuk
memperbanyak terjadinya elektron-elektron bebas dan hole.
Pencampuran ini dikenal dengan nama pengotoran
(Impurity) atau Doping. Elektron bebas dan hole yang
terjadi disebut juga sebagai pembawa muatan (Charge-Carrier).
Elektron bersifat menjalankan suatu tenaga listrik. Jadi elektron memiliki
muatan listrik dan sebagai suatu pembawa muatan. Karena inti atom juga
mempunyai sifat menjalankan tenaga listrik, maka inti atom juga mempunyai
muatan listrik. Hal ini terbukti bahwa elektron-elektron tidak saling
tarik-menarik, melainkan tolak-menolak. Demikian pula yang terjadi pada inti
atom.
Karena elektron-elektron saling
tolak-menolak, inti atom dan elektron
saling tarik-menarik maka inti atom harus
berbeda muatan dengan elektron artinya membawa suatu jenis muatan
yang berbeda dengan muatan elektron.
Muatan inti atom dinamakan muatan positip dan muatan elektron dinamakan
muatan negatip. Jadi untuk muatan listrik berlaku.
D. Ion
Ilmuwan
yang pertama kali menemukan Ion adalah fisikawan Jerman, Julius
Elster dan Hans Friedrich Geitel pada tahun 1899. Ion adalah atom yang bermuatan negatif atau positif. Jumlah muatan positif dan negatif pada
atom adalah sebanding sehingga atom tidak memiliki muatan. Tapi karena suatu
hal beberapa elektron dapat meninggalkan
atom (elektron ini disebut elektron bebas). Jika atom kehilangan
elektron bebas, maka berubah menjadi ion positif. Sebaliknya, akan
menjadi ion negatif jika menerima elektron bebas. Ion-ion ini tidak
stabil dan cenderung mencari gandengan untuk berikatan.
Berat ion positif 1800 kali lebih
besar dibandingkan ion negatif sehingga ion negatif mudah lepas dari ikatannya.
Pada saat ikatan itu lepas, muatan negatif akan ditarik oleh ion positif.
Sebaliknya, ion negatif akan
terpental. Ion positif dan ion negatif yang saling lepas ini menjadi
awal pendorong ketidakseimbangan
listrik.
Atom yang kehilangan elektron akan
menyebabkan atom tersebut kekurangan elektron maka atom tersebut memiliki lebih
banyak muatan positip daripada muatan negatip. Atom yang secara utuh bermuatan
positip melaksanakan suatu reaksi listrik yaitu menarik muatan negatip.
Demikian juga atom yang ditambah sebuah elektron, maka secara utuh dia
bermuatan negatip dan menarik muatan positip.
Atom yang bermuatan seperti ini
sebaliknya dapat juga menarik muatan yang berbeda, berarti atom tersebut bergerak. Atas dasar inilah maka atom seperti
ini dinamakan ion (ion = berjalan, bhs. Yunani). Atom bermuatan positip
maupun negatip atau kumpulan atom disebut ion.
E. Penghantar (Konduktor)
Elektron yang berada pada satu kulit
(shell), tertahan di lintasan orbitalnya karena adanya suatu gaya tarik
menuju inti yang mengandung proton
(pembawa muatan positif) dalam jumlah yang sama dengan jumlah elektron.
Karena muatan yang sejenis akan saling
tolak menolak dan muatan-muatan yang berlawanan jenis akan saling tarik
menarik, elektron yang bermuatan negatif akan tertarik menuju proton yang
bermuatan positif. Muatan yang berbeda jenis yaitu elektron yang negatif dan
proton yang positif ini akan mengalami gaya tarik menarik.
Elektron kulit terluar dari sebuah
konduktor dengan mudah berpindah ke atom-atom yang bersebelahan dalam susunan
atom-atom yang membentuk konduktor tersebut. Ini memungkinkan bahan tersebut
menghantarkan listrik. Contohnya adalah logam seperti tembaga, perak, besi dan
aluminium.
Bahan yang memiliki
banyak elektron bebas sebagai pembawa muatan yang bebas bergerak
dinamakan penghantar.
E.1. Jenis
Penghantar
Jenis penghantar listrik dibedakan
menjadi dua yaitu :
E.1.1. Penghantar
Elektron
Yaitu logam misalnya tembaga,
alumunium, perak, emas, besi dan juga carbon. Atom logam membentuk sesuatu yang
disebut struktur logam. Setiap atom logam memberikan semua elektron
valensinya (elektron pada lintasan terluar) dan juga ion-ion atom positip. Ion-ion menempati ruang dengan jarak
tertentu serta sama antara satu dengan yang lain dan membentuk kisi-kisi
ruang atau pola geometris atom-atom. Elektron-elektron bergerak seperti suatu awan atau gas diantara ion-ion
yang diam dan bergerak relatip ringan di dalam kisi-kisi ruang. Elektron
tersebut adalah elektron bebas.
Melalui tekanan listrik dengan arah
tertentu, di dalam teknik listrik disebut tegangan,
elektron-elektron bebas dalam penghantar digiring melalui kisi-kisi. Dengan
demikian elektron-elektron
penghantar mentransfer muatan negatipnya dengan arah tertentu. Hal ini
disebut sebagai arus listrik.
Penghantar logam dengan beban biasa kecepatan elektronnya hanya 3 mm/detik, tetapi gerakan elektron tersebut
menyebarkan impuls tumbukan mendekati
kecepatan cahaya c = 300.000 km/detik.
E.1.2. Penghantar
Ion
Jika atom kehilangan elektron bebas
maka menjadi ion positif. Sebaliknya, akan menjadi ion
negatif jika menerima elektron bebas. Ion-ion ini tidak stabil dan cenderung mencari gandengan untuk
berikatan dengan atom yang lainnya. Termasuk disini yaitu elektrolit (zat
cair yang menghantarkan arus), peleburan (misal peleburan alumunium) dan
ionisasi gas. Sebagai pembawa muatan dalam hal ini adalah ion positip
dan ion negatip disebut sebagai arus ion.
Larutan yang dapat menghantarkan
arus listrik yang ditandai dengan menyalanya lampu disebut larutan
elektrolit. Hal ini terjadi karena adanya ion-ion yang dihasilkan oleh
larutan elektrolit. Suatu zat dapat menghantarkan listrik karena zat tersebut
memiliki ion-ion yang bergerak bebas di dalam larutan tersebut. Ion-ion inilah
yang menjadi penghantar. Semakin banyak ion yang dihasilkan semakin baik pula
larutan tersebut menghantarkan listrik.
F. Isolator (Penyekat)
Isolator adalah bahan listrik yang
tidak bisa melakukan perpindahan muatan listrik. Dalam isolator, elektron
valensinya terikat kuat pada atomnya. Bahan ini digunakan pada alat-alat
elektronik sebagai isolator atau penghambat mengalirnya arus listrik. Isolator
berguna pula sebagai penopang beban atau pemisah antara konduktor tanpa membuat
adanya arus mengalir keluar dari konduktor. Bahan ini juga digunakan untuk alat
yang digunakan untuk menyangga kabel transmisi listrik pada tiang listrik.
Kaca, kertas dan teflon merupakan
bahan isolator yang sangat bagus. Beberapa bahan sintetis masih cukup bagus
digunakan sebagai isolator kabel, contohnya plastik atau karet karena lebih
mudah dibentuk / diproses dan bisa menyumbat aliran listrik pada tegangan
menengah (ratusan sampai dengan
ribuan volt). Bahan isolator lain adalah ruang hampa termasuk disini gas atau udara
dengan aturan tertentu. Penyekat memiliki berbagai bentuk padat, cair dan gas
yaitu :
F.1. Penyekat Berbentuk Padat :
A)
Batu
Pualam
Memiliki daya serap air yang kecil tapi karena berat dan mudah pecah
maka jarang dipakai.
B)
Asbes
Bahan ini
berserat, tidak kuat, dan mudah putus. Bukan penyekat yang baik.
Keistimewaannya adalah tidak dapat dibakar, jadi tahan panas tinggi.
C)
Mika
Daya sekat listrik dan kekuatan mekanis sangat
tinggi, elastis, daya tahan panas tinggi, penahan air yang baik, sangat ringan dan bening
(transparan).
D)
Mikanit
Mikanit adalah
mika yang telah mendapat perubahan bentuk maupun susunan bahannya. Berbentuk
agak padat. Biasa dipakai pada komutator.
E) Mikafolium
Semacam mikanit
dan sebagai bahan digunakan di atas lapisan kertas tipis. Mudah dibengkokkan
dengan pemanas. Biasanya dipakai untuk membungkus kawat atau batang lilitan sebagai penyekat pada mesin listrik
tegangan tinggi.
F) Mikalek
Bahan dasarnya
adalah gelas dan plastik diisi dengan bubuk mika. Kekuatan mekanisnya tinggi dan dipakai pada
penyearah arus logam (air raksa), peralatan radio dan tenaga listrik. Mikalek
adalah mika terbaik sehingga memenuhi syarat sebagai penyekat.
F.2. Penyekat Padat dari Bahan Berserat
A)
Benang
Digunakan sebagai pengisi kabel terutama kabel
tanah
B)
Tekstil
Digunakan sebagai
penyekat kawat lilitan mesin listrik, pengikat, dll. Karena bersifat menyerap
cairan, untuk perbaikan daya sekat dilapis atau dicelup ke dalam cairan lak
penyekat.
C)
Kertas
Kertas dilapisi
lak penyekat untuk mengurangi kadar airnya. Biasa digunakan pada lilitan kawat, kumparan, penyekat
kabel, dan kondensator kertas.
D)
Prespan
Dibandingkan
kertas, prespan lebih padat, jadi kurang menyerap air.
E)
Kayu
Dahulu sering
digunakan untuk tiang listrik. Supaya tahan lama kayu harus diawetkan lebih
dulu. Kayu juga harus dimampatkan agar kadar airnya dapat berkurang.
F.3. Penyekat Padat dari Gelas dan Keramik
A) Gelas
Merupakan penyekat
yang sangat rapuh. Dipakai dalam pembuatan bola lampu pijar.
B) Keramik
Keramik memiliki
daya sekat yang tinggi. Biasanya dibuat menjadi porselin dan steatite.
C) Steatite
Untuk menyekat
kawat penghubung yang letaknya
berdekatan dengan alat pemanas listrik.
D) Porselin
Memiliki kekuatan mekanis baik dan digunakan untuk pembuatan bagian
isolasi alat-alat listrik dan
tidak menyerap air.
E) Plastik
Bersifat ringan,
daya hantar panas rendah, tahan air, dan daya sekat tinggi tapi tidak baik
dipakai pada bahan dengan panas tinggi. Ada 2 jenis plastik yaitu Thermoplastic
dimana pada suhu 60 0C menjadi lunak dan Thermosetting
Plastic dimana bahan ini telah mengalami proses pencairan
dan telah dicetak dan tidak dapat lunak lagi walaupun dipanaskan.
F.4. Penyekat dari Karet dan Ebonit
A)
Karet
Bersifat elastis dan berguna untuk menahan tumbukan. Digunakan sebagai
penyekat hantaran listrik, penggunaan pipa karet untuk menyekat sepatu kabel,
dan pembungkus kabel.
B)
Ebonit
Dapat dibengkokan
dalam air yang mendidih, dapat dikikir, dibor dan dibubut. Tahan terhadap asam dan dipakai
sebagai bak akumulator. Tidak menyerap air dan tahan panas.
F.5. Penyekat dari Bahan-bahan yang Dipadatkan
Lilin
dan Parafin
Bersifat cepat mencair, tidak
menyerap air dan jumlahnya berlimpah, dijadikan bahan untuk penyekat listrik
dan kondensator.
F.6. Penyekat dari Bahan Cair
A)
Air murni = aquades
Air suling atau air murni dapat
disebut sebagai bahan penyekat walaupun masih dapat menghantarkan arus listrik
dalam jumlah yang sangat kecil.
B)
Minyak Transformator
Diperlukan sebagai pendingin pada
transformator karena panas yang ditimbulkan lilitan kawat. Tanpa pendinginan
akan merusak penyekat inti, lilitan dan pada bagian lainnya.
C)
Minyak kabel
Dicampur dengan damar supaya lebih pekat dan digunakan untuk
memadatkan penyekat kertas pada kabel tenaga, kabel tanah, terutama
kabel tegangan tinggi.
F.7. Penyekat dari Bahan Gas
A)
Nitrogen
Sebagai pengontrol saluran kabel
pengisi/distribusi untuk mengetahui masih baik tidaknya penyekat kabel yang dipakai.
Terutama pada kabel tanah yang sering terjadi karat, goresan dan retak.
B)
Hidrogen
Sebagai pendingin turbogenerator dan
kondensor sinkron. Walaupun sebagai pendingin juga merupakan penyekat panas dan
listrik.
C)
Carbon Dioksida
Digunakan dalam turbogenerator.
Memiliki sifat mematikan api. Sebagai pengaman untuk pencampuran hidrogen dan
udara yang dapat mengakibatkan ledakan.
0 komentar:
Posting Komentar